Headlines News :
Home » » Bekerja Dalam Senyap

Bekerja Dalam Senyap

Ditulis oleh: admin ,pada hari Jumat, 05 Agustus 2016 | 19.02





Matahari bergeser meninggalkan singgasana kebesarannya ketika acara Halal Bi Halal DPD PKS Wonogiri diakhiri dengan doa. Adzan asar siap menyambut kepergiannya. Ribuan kader dan simpatisan, perlahan tapi pasti mengair bah, keluar dari berbagai pintu aula joglo di salah satu sudut Kota Gaplek itu. Diiringi gelegar nasyid yang berpadu dengan langgam Jawa dan tembang kenangan milik Koes Plus, lautan manusia itupun terpecah di kompleks parkiran. Tingglah lokasi acara tergolek dalam sunyi.

Kursi plastik beraneka warna yang tertata rapi, sofa empuk di bagian depan, background acara berlatarbelakang putih dan tulisan warna kuning, serta tiang-tiang penyangga joglo penuh ukiran bermakna tersebut telah menjadi saksi atas kerja keras sebuah tim sukses. Ya, teamwork.

Ketika rerata massa menyebut kehebohan acara sepanjang siang. Ketika sebagian bersorak saat snack dan makan siang dibagikan. Ketika semua orang berkata: selamat dan sukses atas extraordinary programnya.

Namun, ada yang terlupa. Bahwa segala kehebohan, gebyar dan permainan rasa yang disajikan tak bisa lepas dari sebuah proses akbar. Rencana dan persiapan. Mengamalkan ilmu dari para motivator dunia. Bahwa suksesnya sebuah perencanaan menyiratkan terencananya sebuah kesuksesan.

Di sinilah ujian hati itu digelar. Ketika kerja-kerja sunyi ditebar. Siapa yang mendekor ruang utama. Siapa yang akan menghadiahkan tepuk tangan meski mereka harus rela membuka mata hingga pagi menjelang, saat para peserta terlelap dalam sebuah harapan. Keluarga hanya dititipi pesan: bu, nak, ayah malam ini tidak pulang. Ada amanah besar harus ditunaikan.

Siapa yang akan mencari tahu penanggungjawab konsumsi yang disedoakan. Saya belum dapat, mas, mbak. Itu yang biasa dilontarkan. Jika rasa, ujud dan porsi cocok di lidah, barulah senyum terkembang. Namun tak jarang kernyitan wajah dimunculkan, tatkala semua tak mengundang selera tuk habiskan. Sembari berbisik halus,"Kacange kurang empuk."

Pun pasukan keamanan. Selintas, tim ini hanya terlihat jalani posisi sebagai tukang parkir semata. Lupa. Bahwa tanggung jawabnya luar biasa besar. "Toh nyawa", orang Jawa bilang. Selalu waspada dalam segala kondisi, tidak boleh lengah saat yang lain menikmati acara. Siap siaga. Namun, siapa yang akan memandangnya sebagai tugas beresiko tinggi?

Bagian perijinanpun menjadi bagian dari korp tim pekerja dalam sunyi ini. Khalayak seolah hanya perlu memastikan lokasi acara. Segera dipastikan. Tanpa kucuran empati pada upaya kerasnya menembus dinding birokrasi dengan lobi-lobi.

Tim Acara, Seni budaya, bendahara dan tim media menambah panjang daftar keanggotaan tim senyap ini. Orang merasa kurang berkepentingan untuk mengetahui proposal acara dan pernik-pernik keadminiatrasian sekaligus pengelolaan dananya. Siapa di balik penulisan berita fenomenal yang menggemparkan media hingga menjadi viral pun tak begitu urgen. Pencetak gambar "berbicara" nan ekspresif pun bukan menjadi sesuatu yang penting untuk dibahas.

Tim senyap bekerja dalam sunyi. Amalkan konsep ikhlas yang sebenarnya. Di saat berjuta orang berlomba terkenal di sosmed, tim ini justru bekerja tanpa suara. Diam. Hanya resah yang berbicara: belum berupaya maksimal, belum bisa bersihkan hati. Nanar melihat orang lain terseok menjaga hati. Takut jika berbagai rasa yang tak semestinya ada justru meraja.

Ikhlas. Konsep Islam yang ditanamkan kuat dalam hati, Tanpa berharap imbalan dalam berbagai ujud.. Inilah yang akan menjadi sumber kekuatan  untuk bertahan dan tenggelam dalam berbagai amanah yang diemban. Lilaahi ta'ala.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Info Baru

Info Baru

Taujih Rabbani


Buku Tamu

FB Like

 
Support : Creating Website | FB
Copyright © 2021. PKS WONOGIRI - All Rights Reserved
copyright @2020 PKS Wonogiri