Oleh: Ira Aprianti, S. Pd Ketua DPC PKS Batuwarno |
Pembaca yang budiman, kita ketahui bersama bahwa tanggal 10 Nopember ditetapkan sebagai hari Pahlawan Nasional. Sebuah tanggal yang mengingatkan kita pada peristiwa berdarah di Surabaya. Memakan korban kurang lebih 20.000 rakyat Surabaya, dan 1.600 tentara Inggris. Berlangsung dalam waktu yang cukup lama dalam catatan sejarah yaitu selama tiga minggu.
Sebab
itulah, maka setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan
Nasional. Untuk mengenang jasa para pahlawan di masa lalu dalam mempertahankan
kemerdekaan. Mereka dengan semangat juangnya, rela berkorban jiwa dan raga demi
Indonesia tercinta. Hingga kemerdekaan itu bisa bersama-sama kita rasakan.
Sebenarnya,
siapa pahlawan itu? Menurut KBBI pahlawan adalah orang yang menonjol karena
keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah
berani. Setelah membaca pengertian pahlawan ini, siapakah nama pahlawan yang
muncul dalam pikiran pembaca?
Ya!
Ada yang ingat dengan Bung Tomo dengan pekikan ‘Merdeka atau Mati’ nya mampu
membangkitkan semangat juang arek-arek Surabaya. Ada juga dari pembaca yang
mungkin langsung teringat dengan R.A.
Kartini yang begitu berani memperjuangkan para wanita untuk bisa mendapatkan
pendidikan yang sama dengan laki-laki, dan masih banyak lagi nama-nama pahlawan
yang akan bermunculan, saat kita membaca kata pahlawan.
Dari
pengertian pahlawan dalam KBBI tersebut, maka siapapun bisa disebut pahlawan.
Selama dia menjadi pelopor dalam menegakkan kebenaran. Seperti pada masa
pendemi ini, tenaga medis bisa kita sebut sebagai pahlawan. Sebab, mereka
berada di garda terdepan dalam penanganan kasus covid-19. Keberanian mereka untuk menolong pasien covid-19, menjadi jasa yang tidak
ternilai harganya. Mereka rela menjaga jarak dengan keluarga tercintanya demi
amanah yang sangat mulia.
Berdasarkan
data Lapor Covid-19, per 24 Agustus 2021 sudah 1.967 tenaga kesehatan Indonesia
meninggal dunia sebagaimana dilansir dari https://www.merdeka.com/politik/data-laporcovid-19-per-24-agusrus-2021-1967-tenaga-kesehatan-gugur-akibat-covid.html. Dalam
hal ini, tenaga medis tidak hanya berkorban dengan tenaga, pikiran dan
mentalnya. Namun ribuan dari mereka telah berjuang dengan jiwa dan raganya.
Bukankah mereka juga pantas menyandang gelar pahlawan?
Lalu
mari kita lihat apa yang sudah diakibatkan oleh pandemi ini di dalam kehidupan
kita sehari-hari? Semua lini kehidupan mengalami kekacauan. Dua lini kehidupan
yang mengalami dampak sangat kentara yaitu bidang ekonomi dan pendidikan.
“Dunia
pada tahun lalu mengalami kontraksi minus 3,2% dari sisi pertumbuhan
ekonominya. Akibat Covid-19 yang kemudian disertai pembatasan mobilitas lalu
menciptakan kemerosotan ekonomi,” kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati sebagaimana
dilansir https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/pemerintah-terus-upayakan-pemulihan-ekonomi-namun-tetap-waspada-terhadap-pandemi-covid/.
Perdagangan internasional mengalami kemerosotan karena semua
negara melakukan pembatasan atau bahkan lockdown.
Begitu
pula pendidikan kita, tingkat daya serap materi pembelajaran sangat jauh menurun.
Apalagi degan sistim pemelajaran jarak jauh (daring) membuat tantangan cara penanaman pendidikan
karakter mejadi semaki besar .
Kebiasaan
tidak taat terhadap protokol kesehatan dari masyarakat kita, menambah panjang
masa pandemi di negeri ini. Bila masa pandemi ini tidak bisa diakhiri, mari
kita hadapi dengan kebiasan yang terpuji di era pandemi. Apa itu kebiasaan
terpuji di era pandemi ? Yaitu yang populer dengan istilah 5M. Mencuci tangan
pakai sabun, Memakai masker, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan dan
Mengurangi mobilitas, ditamah denga menyukseskan program vaksiasi. Dengan
kebiasaan baik ini, maka diharapkan bisa menekan penyebaran covid-19. Bisa memperbaiki kondisi pendidikan
dan ekonomi.
Jika
anda menjadi pelopor dalam melakukan kebiasaan baik ini, apalagi menjadi sumber
inspirasi, maka bukankah layak anda disebut sebagai pahlawan ? Pahlawan yang
menyelamatkan nyawa banyak orang. Menghidupkan roda kehidupan dengan sebuah
kebiasaan patuh pada aturan. Maka pada akhirnya akan harapan untuk negeri ini
bisa bangkit dari keterpurukan semakin cepat.
Masya Alloh, barakallahubak Ira Semangat, mantapks
BalasHapusBarakallahubak: barakallahu mbak
HapusNah... Ini pahlawan dari Batuwarno, hehe
BalasHapus