Headlines News :
Home » » Petuah 06

Petuah 06

Ditulis oleh: Kaderisasi Wonogiri ,pada hari Selasa, 02 Agustus 2011 | 10.53

Oleh : Ust. Musyafa Ahmad Rahim

وَلِحُسْنِ الظَّنِّ بِهَا أَسْبَابٌ؛ فَمِنْ أَقْوَى أَسْبَابِهِ اَلْكِبْرُ وَاْلإِعْجَابُ، وَهُوَ بِكُلِّ أَحَدٍ قَبِيْحٌ، وَبِالْمُلُوْكِ أَقْبَحُ، لِأَنَّهُ دَالٌّ عَلَى صِغَرِ الْهِمَّةِ، مُخْبِرٌ بِعُلُوِّ الْمَنْزِلَةِ، وَكَفَى بِالْمَرْءِ ذَمًّا أََنْ تَكُوْنَ هِمَّتُهُ دُوْنَ مَنْزِلَتِهِ.
وَقَدْ قَالَ بَعْضُ أَشْرَافِ السَّلَفِ: لَا يَنْبَغِيْ أَنْ يَرَى شَيْئًا مِنَ الدُّنْيَا لِنَفْسِهِ خَطَرًا فَيَكُوْنُ بِهِ تَائِهًا
وَالْمُلُوْكُ أَعْلَى النَّاسِ هِمَمًا وَأَبْسَطُهُمْ أَمَلاً، فَلِذَلِكَ كَانَ الْكِبْرُ وَاْلإِعْجَابُ بِهِمْ أَقْبَحُ
وَكَانَ عَبْدُ اللهِ بْنُ الْعَبَّاسِ رِضْوَانُ اللهِ عَلَيْهِ يَقُوْلُ: سَمِعْتُ أَبَا بَكْرٍ اَلصِّدِّيْقَ رِضْوَانُ اللهِ عَلَيْهِ يَقُوْلُ:
(إِِذَا أَرَدْتَ شَرِِيْفَ النَّاسِ كُلِّهِم ... فَانْظُرْ إِلَى مَلِكٍ فِي زِِيِّ مِسْكِيْنٍ)
(ذَاكَ الَّذِيْ حَسُنَتْ فِي النَّاسِ رَأْفَتُهُ ... وَذَاكَ يَصْلُحُ لِلدُّنْيَا وَالدِّيْنِ)
Husnuzh-zhan terhadap nafsu mempunyai beberapa sebab, diantaranya yang paling kuat adalah al-kibr dan ‘ujub.
Dua akhlaq ini, bagi semua semua orang adalah akhlaq buruk. Terlebih buruk lagi kalau ada pada para raja.
Sebab, hal ini menunjukkan kecilnya cita-cita dan tingginya kedudukan dan cukuplah celaan bagi seseorang yang cita-citanya lebih rendah daripada kedudukannya.
Sebagian dari salaf yang mulia berkata: “tidak sepatutnya bagi seseorang yang berakal untuk melihat sesuatu dari dunia sebagai sesuatu yang penting, jika demikian, maka ia akan menjadi kebingungan dan salah jalan
Dan raja adalah manusia yang paling tinggi cita-citanya dan paling luas angan-angannya, karena itu sifat al-kibr dan ‘ujub menjadi lebih buruk baginya
Abdullah bin Abbas –radhiyallahu ‘anhum- berkata: saya mendengar Abu Bakar Ash-Shiddiq  radhiyallahu ‘anhu- berkata:
Jika engkau ingin melihat manusia yang mulia, maka lihatlah kepada seorang raja yang berpenampilan seorang miskin
Itulah orang yang kasih sayangnya dipandang baik oleh manusia, dan
Itulah orang yang memperbaiki dunia dan agama
Ada beberapa hal yang dapat digaris bawahi dari PETUAH ini, diantaranya:
1.      Husnuzh-zhan terhadap nafsu, yang pada petuah yang lalu telah dijelaskan akibat-akibat buruknya, mempunyai banyak sebab, utamanya adalah al-kibr dan ‘ujub.
2.      Al-kibr sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah SAW adalah: “menolak kebenaran dan merendahkan orang lain” (hadits shahih, diriwayatkan oleh Muslim, no. 147).
3.      ‘Ujub adalah Rasa senang atau gembira atau bangga dengan diri sendiri dan dengan segala hal yang keluar dari dirinya, baik berupa ucapan atau perbuatan.
4.      Dua akhlaq atau sifat ini, adalah sifat dan akhlaq buruk, bagi siapa saja. Dan jika dua akhlaq atau sifat ini ada pada seorang raja, atau pemimpin, atau pejabat, atau politisi, maka bobot keburukannya semakin berat dan tinggi.
5.      Dalam kacamata siyasi dua sifat dan akhlaq ini mempunyai dampak yang sangat tidak baik, yang diungkapkan oleh Imam Mawardi dengan pernyataan: “Sebab, hal ini menunjukkan kecilnya cita-cita dan tingginya kedudukan dan cukuplah celaan bagi seseorang yang cita-citanya lebih rendah daripada kedudukannya”. Yang secara singkat maksudnya adalah bahwa seorang raja, atau pemimpin, atau pejabat atau politisi, jika terkena dua penyakit ini, maka himmah (semangat dan cita-citanya) menjadi sangat rendah, tidak sepadan dengan kedudukannya.
6.      Dampak lainnya adalah seorang pemimpin itu akan menjadi kehilangan arah yang jelas dan bahkan tersesat jalan.
7.      Dampak buruk lainnya adalah cita-citanya menjadi rendah dan pandangannya menjadi sempit.
8.      Akibat lebih buruk lagi adalah, seorang raja, atau pemimpin, atau pejabat atau politisi, tidak lagi membawa kemaslahatan dunia dan agama.
9.      Padahal, semestinya, seorang raja, atau pemimpin, atau pejabat atau politisi aadalah seorang manusia yang paling tinggi cita-citanya dan paling luas pandangannya.
10.  Dan semestinya pula, dengan cita-cita tinggi dan pandangan luas tersebut, seorang raja, atau pemimpin, atau pejabat atau politisi, membawa kemaslahatan untuk urusan dunia dan urusan agama.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Info Baru

Info Baru

Taujih Rabbani


Buku Tamu

FB Like

 
Support : Creating Website | FB
Copyright © 2021. PKS WONOGIRI - All Rights Reserved
copyright @2020 PKS Wonogiri